Benarkan orang pendiam sulit bahagia

99judiqq

99judiqq - Pendiam bisa dikatakan salah satu fenomena sosial yang seringkali kita jumpai pada kehidupan sehari-hari, setidaknya dalam sekolah atau masyarakat terdapat paling sedikit 1 orang yang memiliki sifat pendiam dan jarang bergaul, entah dalam kehidupan sekolah maupun dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
seorang yang pendiam cenderung terganggu ketika berada ditengah keramaian atau banyak orang sehingga mereka lebih memilih untuk mengasingkan diri daripada ikut-ikut terlibat dalam kegiatan atau pembicaraan dengan teman-temannya.

anak-anak usia sekolah memiliki waktu yang menyenangkan saat berinteraksi dengan teman-temannya, seperti bermain bersama, bersenda gurau, hingga saling bercanda.
setiap anak sebetulanya memiliki keinginan yang sama untuk bisa bermain dan berinteraksi dan menciptakan hal-hal yang menyenangkan, tidak terkecuali anak pendiam itu sendiri, dia juga ingin ikut merasakan bagaimana senangnya bersenda gurau dan bermain dengan teman sebayanya, namun dia tidak bisa melakukannya seperti ada yang mencegah lidahnya untuk berbicara atau mencegahnya untuk bertindak sehingga dia tetap berdiam diri melihat teman-temannya bersenang-senang.

anak pendiam bukan berarti tidak ingin bersosialisasi hanya saja mereka kekurangan motivasi atau dorongan untuk berbuat.
ada beberapa faktor yang membuat anak menjadi kekuarangan motivasi atau dorongan yaitu :


1. Tidak adanya rasa percaya diri
percaya diri sangat diperlukan dalam pergaulan, anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi cenderung bersifat aktif baik dalam hal komunikasi, sosialisasi, hingga aktifitas fisik. jika anak tidak ada rasa percaya diri maka anak itu akan menjadi seorang yang pendiam dan pemurung, kepalanya selalu dipenuhi pikiran "aku juga ingin tapi aku tidak tahu caranya.

anak yang kekurangan rasa percaya diri seringkali disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap tumbuh kembang anak misalnya sejak bayi sang anak jarang dibawa berinteraksi dengan orang lain dan lebih banyak menghabiskan waktunya dalam rumah entah karena malas atau sibuk bekerja sehingga sang anak terbiasa sendiri dan tidak tahu lingkungan luar.

Bisa juga disebabkan sang anak sejak bayi jarang diajak ngobrol oleh orang tuanya sehingga sang anak akan tidak terbiasa berbicara panjang lebar baik kepada teman sebayanya.

2. Adanya tekanan batin

Anak-anak bisa diibaratkan sebuah buku baru yang masih putih bersih, apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan akan menjadi goresan-goresan bagi lembaran-lembaran buku itu, dan apa yang sudah tertulis dalam buku itu akan tetap berada disitu dan tertanam dalam sanubarinya selamanya.

Anak-anak yang dalam kesehariannya selalu dimarahi orang tua walaupun hal kecil itu akan berbekas misalnya ada anak umur 1th sedang bermain menggunakan crayon atau spidol lalu mencoret-coret dinding rumah, kemudian sang ibu marah jangan coret-coret nanti ibu pukul atau jangan melakukan itu nanti ditangkap hantu dan lain sebagainya, kata-kata itu terdengar sepele namun akan berbekas dihati dan menjelma menjadi tekanan pada mentalnya yang menyebabkan dia tidak berani melakukan apa-apa termasuk bermain dengan teman-temannya.

Jangan anggap remeh permasalahan pendiam anak, sebab ini akan mempengaruhi kehidupannya hingga dewasa hingga meninggal dunia.
Orang yang pendiam cenderung lebih sulit mendapatkan teman, pekerjaan, pasangan, dan kebahagiaan.

Berbicara masalah kebahagiaan itu sangat berhubungan dengan orang lain, baik itu pasangan, teman, atau keluarga.
Seorang pelajar akan bahagia jika dia mendapatkan nilai yang lebih tinggi daripada orang lain, seorang laki-laki akan merasa bahagia jika mempunyai seseorang yang mencintainya, seorang karyawan akan merasa bahagia jika pekerjaannya membuahkan hasil yang lebih baik dari orang lain, sesorang akan bahagia jika punya teman berbagi, seseorang akan bahagia jika punya orang yang mengakuinya.

Jadi bagi para orang tua, sering-seringlah mengajak main anak keluar rumah bertemu dengan teman-teman sebayanya, biarkan anak-anak bermain sesukanya dengan pengawasan, jangan pernah marah dengan anak, rubahlah marah itu menjadi teguran yang halus, sering-seringlah melemparkan pujian untuk setiap tindakan benarnya itu sangat meningkatkan rasa percaya diri anak.

Share: