99judiqq
99judiqq - Menurut anda, faktor apa kira-kira yang menyebabkan seseorang sulit berubah?.
Ya, bisa jadi karena tidak tahu caranya, atau belum menemukan alasannya.
Berubah disini maksudnya hijrah dari suatu keadaan atau kebiasaan yang kurang baik, menuju ke suatu keadaan atau kebiasaan yang lebih baik.
Misal, yang tadinya malas, menjadi rajin, yang tadi nya pemalu, menjadi percaya diri, yang tadinya kurang berprestasi menjadi lebih berprestasi, yang tadi nya sering mengeluh, menjadi optimis atau hal lain yang masih berkenaan dengan perubahan.
Nah, seringkali pada saat pertama kali kita memutuskan untuk berubah, pertanyaan awal yang biasanya terngiang di kepala kita adalah, Bagaimana ya caranya supaya saya mampu melakukan X? Atau Bagaimana ya caranya supaya saya bisa berubah menjadi lebih X?.
Saya yakin, banyak orang, termasuk saya yang pernah melontarkan pertanyaan semacam itu kepada diri sendiri.
Namun, satu hal yang jarang sekali kita sadari adalah, selain kita perlu tau caranya, kita juga perlu menemukan apa sebenarnya alasan yang melatarbelakangi perubahan tersebut.
Tidak perlu jauh-jauh, misalnya begini, anda pasti sudah tahukan dan sudah ahli bagaimana caranya mandi? Tapi pernah tidak, di saat hari libur anda merasa malas sekali untuk mandi? Pernah kan?
Lalu, ketika tiba-tiba teman atau pacar anda menelpon dan ia berencana akan datang kerumah anda, barulah kemudian anda bergegas mandi dan berdandan rapi.
Nah, inilah sebab mengapa Why itu tidak kalah penting daripada How.
Seringkali kita justru terlalu sibuk mencari "How" (Caranya), namun lupa untuk menemukan "Why" (alasannya).
Ketika anda misalnya memutuskan untuk move-on dan berhenti galau dari permasalahan romansa anda, hal yang mungkin pertama kali anda lakukan adalah mencari tahu bagaimana cara nya move-on.
Namun karena anda tidak boleh terus berlarut-larut dalam permasalahan anda, anda juga perlu menemukan alasan, mengapa anda harus move-on.
Apa akibat yang nantinya akan anda terima, ketika anda terus membiarkan diri anda hanyut dalam masalah anda tersebut.
Banyak juga sebenarnya orang yang sudah tahu dan mengerti bagaimana caranya menulis, namun karena ia belum menemukan alasan mengapa ia harus menulis, akhirnya ia belum juga menulis, padahal mungkin sebenarnya ia memiliki potensi untuk membuat tulisan yang menarik dan menggugah para pembaca.
Atau banyak juga sebenarnya orang yang merasa dirinya belum bisa apa-apa, tidak tahu apa-apa, merasa perlu untuk belajar, namun karena ia belum menemukan alasan mengapa ia harus belajar, maka akhirnya ia tetap saja berdiam diri dan tidak bergegas untuk belajar.
Dulu merasa tidak harus berhenti merokok, meski sebenarnya tahu, merokok itu bisa merusak tubuh dan mengganggu kesehatan, namun ketika dua minggu yang lalu, tiba-tiba sering merasa pusing di tambah dada sebelah kanan terasa sakit, barulah kemudian merasa perlu untuk berhenti merokok, tanpa harus mencari tahu bagaimana caranya berhenti merokok.
Nah, seringkali, jika "Why" (alasannya) sudah ketemu, kita tidak perlu lagi repot-repot mencari "How" (bagaimana caranya).
Karena apabila kita sudah berhasil menemukan Why nya, maka otomatis kita akan bergerak dengan sendirinya.
Tanpa perlu mencari tahu bagaimana caranya.
Istilah kren nya Just do it.
Hal ini juga tidak hanya berlaku kepada perubahan kecil saja, hal ini juga berlaku kepada hal-hal besar meliputi impian ataupun cita-cita kita.
Jadi apabila saat ini anda merasa belum menemukan motivasi yang kuat untuk melakukan, mengerjakan, atau mencapai target tertentu, maka satu-satunya cara yang perlu anda lakukan adalah, anda harus terlebih dahulu menemukan Why dalam diri anda.
Kira-kira alasan apa yang akan membuat anda terus bersemangat mengejar impian anda.
Apakah karena ingin membahagiakan kedua orang tua?, Apakah karena ingin populer dan di akui banyak orang?, Apakah karena ingin lebih bermanfaat dan berkontribusi untuk banyak orang?, Atau apapun yang bisa menjadi sumber penggerak diri anda.
Mulai dari sekarang, coba temukan alasan apa saja yang bisa kita gunakan sebagai sumber energi penggerak bagi diri kita masing-masing.
Karena meski sudah tahu caranya, belum tentu kita akan bergegas untuk melakukan nya. Alasan sangat di perlukan sebagai pemicu perubahan.
Kesimpulan nya, selain kita perlu fokus mencari caranya, kita juga perlu menemukan apa alasannya.
Jangan hanya bertanya, bagaimana caranya supaya bisa bahagia?, tapi tanyakan juga pada diri anda,mengapa saya perlu bahagia?
Mari kita seimbangkan "How" dan "Why" dalam diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar