Membuat kurva flat covid-19

Membuat Kurva Flat Virus Corona, Kuncinya di Kita?
99judiqq


99judiqq - Virus corona saat ini membawa kita ke arah yang berbeda.
Dari semula kita merasa bahwa virus tersebut tidak akan sampai ke Indonesia karena katanya iklim di bangsa kita bisa membunuh virus-virus tersebut.
Tapi nyatanya tidak sama sekali.

Katanya daya tahan tubuh orang Indonesia jauh lebih kuat karena sudah terbiasa atau immun terhadap makanan-makanan yang kurang steril.
Tapi lagi-lagi hal inipun tidak terbukti adanya.

Boleh dikata memang bangsa kita terlambat dalam penanganan masalah ini.
Seandainya kemarin jika disaat dua orang positif dinyatakan kena virus tersebut, segala aktivitas penerbangan dari luar ke Indonesia bisa segera dihentikan saja.
Demi pengamanan dan pencegahan virus tersebut tidak semakin merebak.

Tapi lagi-lagi memang bangsa dan pemerintah kita terbelenggu dengan namanya pendapatan yang akan hilang dari kunjungan wisatawan asing tersebut ke bangsa kita.
Sehingga kebijakan yang dikeluarkan bertahap melihat kondisi keadaan yang ada.
Sudah bertambah menjadi 8 negara, seperti Iran, Italia, Spanyol, dan beberapa negara Eropa lainnya.

Setiap orang asing yang punya sejarah perjalanan dari sana maka pemerintah tegas tidak memperbolehkan mereka masuk ke tanah air.
Sebab memang terbukti, Medan yang awalnya masih nihil positif corona, sekarang sudah membludak orang-orang dalam pemantauan pihak dinas kesehatan.

Bahkan seorang dokter paru yang baru melakukan perjalanan rohaninya ke Israel beberapa waktu yang lalu, menyempatkan juga jalan-jalan ke Italia, kini beliau dinyatakan meninggal meskipun baru masih tahap observasi.

Kini tak boleh lagi hanya sekedar meratapi nasib, atau hanya sekedar menyalahkan siapa-siapa.
Kunci dari penanganan virus ini terletak pada diri kita masing-masing.
Di mana kemarin sangat teredukasi tentang video yang menampilkan tentang pergerakan virus corona yang sangat cepat dan bagaimana persebarannya ternyata bisa kita atasi dengan memperlambat virus tersebut tersebar dengan sangat cepat.
Melalui sebuah grafik curva sehingga akhirnya bisa melek dan paham dengan hal tersebut.

Yakni benar jika penganganannya kita ketat dengan diri kita sendiri. Ketat dengan anjuran-anjuran yang sudah disampaikan oleh pemerintah kita.
Mulai dari cuci tangan sampai bersih dengan sabun hingga ke tujuh area tangan kita, seperti telapak, punggung, sela-sela jari, buku-buku, kuku-kuku, jempol diputar, dan pergelangan tangan.

Kedua dengan sosial distrace atau pembatasan sosial, yakni dengan menjaga aktivitas sosial kita dengan mengurangi aktivitas di luar rumah. Seperti ngumpul-ngumpul bareng teman, ataupun saat-saat sedang menjalankan ibadah.

Bersyukurnya hal tersebut telah banyak direspon oleh para pimpinan ataupun tokoh agama.
Dengan cukup beribadah dari rumah saja sambil menyaksikan streaming yang telah disediakan atau disiapkan oleh pihak masing-masing rumah ibadah.

Terbukti cara tersebut bisa memperlambat arus kecepatan orang-orang yang akan terkena virus corona.
Bayangkan jika mendadak di satu kota seribu orang langsung terpapar di dalam satu hari.
Dibandingkan dengan 100 orang saja di tiap minggunya.

Maka kira-kira grup mana yang bisa akan tertolong dan tercover oleh pihak medis dengan cepat, apakah yang mendadak seribu orang dalam satu hari atau yang kedua?

Jika dimasukkan dalam tampilan grafik kurva untuk orang yang seribu mendadak tersebut maka kurvanya akan tajam ke atas.
Sementara kemampuan para medis terbatas, seperti pada garis  tengah yang memotong kurva tersebut. Bagian atas yang melewati garis kurva mendatar tersebut adalah orang-orang yang tidak tercover oleh medis.

Sementara jika ada jedah bagi medis untuk menangani virus tersebut, yang digambarkan dengan kurva flat atau cenderung mendatar tidak menukik tajam ke atas melewati garis mendatar kemampuan para medis, maka seratus demi seratus orang di tiap minggunya akan bisa terlayani dengan baik.
Artinya jika terlayani maka kesembuhannya pun akan jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan kurva menukik tajam ke atas.

Oleh karena itu kuncinya hanya satu yakni kita.
Kita yang harus ketat dengan diri kita sendiri.
Kita yang harus ketat menjalankan anjuran-anjuran yang sudah disosialisasikan dengan sangat massif.
Sambil menunggu betul-betul ada obat atau penangkal virusnya.
Maka segera kekuatiran kita-pun bisa sirna.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Arsip Blog

Postingan Terbaru