Nyetreet malam di korea

Nyetreet Malam di Korea
99judiqq


  • Toko  kecil 24jam

Setiap kota punya jiwa yang berbeda-beda.
Ada yang nyaman dinikmati di siang hari tetapi ada yang berkharisma di malam hari.
Bahkan ada kota yang menawan siang dan malam, 24 jam.

Nyetreet atau berburu street photography bisa jadi sangat berbeda antara siang dan malam hari.
Selain aktivitas orang-orang yang berbeda, teknik, dan keterampilan yang dibutuhkan sedikit berbeda.


  • Pelanggan terakhir

Memotret dalam kondisi malam yang redup lebih menantang.
Kamera dan lensa yang digunakan harus mampu bekerja baik dalam kondisi kurang cahaya.
Biasanya dibutuhkan lensa dengan bukaan lebar seperti F 1.2, F1.4, atau F1,8.

Tidak berarti harus memakai lensa yang mahal, meskipun memang lensa bukaan lebar biasanya harganya mahal.
Kita bisa memakai lensa vintage dengan fokus manual atau lensa pabrikan perusahaan ketiga.


  • Bis kota

Kegiatan nyetreet kebanyakan di lakukan selama perjalanan dinas atau work trip jadi hanya punya sedikit waktu.
Rapat kerja di Seoul, Korea beberapa waktu yang lalu, sebelum ada wabah virus Corona hanya 3 hari.
Siangnya kegiatan padat bahkan sampai acara makan malam.
Maka saya hanya bisa nyetreet sesudah acara makan malam.
Untungnya saya berada di Seoul pada musim panas sehingga udara malam hari cukup hangat.


  • Saat nya tutup toko

Karena udara hangat, ada banyak aktivitas walaupun hari telah gelap.
Beberapa aktivitas malam yang bisa menjadi objek foto adalah alat transportasi umum, toko-toko kecil, tempat wisata malam dan restoran.
Pertama saya naik bis kota ke arah jembatan Banpo sambil mengambil beberapa foto secara candid.
Jembatan Banpo di Seoul dihiasi lampu-lampu dan air mancur.
Pada malam hari, jembatan yang dikelilingi taman dengan banyak lampu dan spot foto ini selalu ramai dikunjungi anak-anak muda.
Mereka duduk-duduk sambil menikmati makanan ringan dan menyaksikan air mancur dari sisi jembatan yang disorot lampu warna-warni.


  • Di bawah jembatan banpo

Ada beberapa cafe dan retoran dengan jendela-jendela kaca yang lebar.
Memotret orang makan atau minum dari luar jendela kaca memberi tantangan tersendiri namun kalau berhasil, foto bisa menjadi artistik karena efek dari kaca dan lampu.
Sesudah cukup puas dengan berburu foto di daerah jembatan Banpo saya kembali ke daerah kampus Sogang tempat saya melakukan rapat kerja.

Seputaran kampus sudah sepi tetapi masih ada beberapa toko kecil yang buka.
Saya juga beruntung menemukan tukang potong rambut yang masih buka.


  • Jalanan malam

Ketika malam mulai larut, saya kembali ke asrama di mana saya tinggal.
Dearah sekitar kampus sepertinya aman, tetapi saya tidak tahu pasti.
Keluyuran terlalu malam sendirian sambil menenteng kamera bisa berbahaya.
Lagi pula paginya saya masih harus rapat kerja lagi.
Selamat mencoba berburu foto di jalanan pada malam hari.
Salam street photography.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Arsip Blog

Postingan Terbaru