99JudiQQ
Kira-kira 70 persen dari sampah plastik dunia tadinya dijual ke China. Jumlah itu mencapai tujuh juta ton pertahun.
Proyek daur ulang itu dimulai tahun 1955 ketika banyak pengusaha China menjadi jutawan, seperti Zhang Yin yang membuka usaha bernama Nine Dragons atau Sembilan Naga.
Salah satu hal yang memungkinkan ekspor sampah besar-besaran ke China it uadalah banyaknya kontainer atau peti kemas kosong yang terkumpul di pelabuhan-pelabuhan besar di Pantai Barat Amerika. Kontainer itu tadinya berisi barang-barang konsumen yang banyak di impor oleh Amerika.
Daripada kembali kosong, sejumlah pengusaha memanfaatkannya dengan mengisi peti-peti kemas itu dengan sampah plastik dan kertas bekas untuk daur ulang di China.
Untuk diketahui, 20 tahun lalu China memiliki banyak buruh murah yang mampu mendaurulang barang-barang bekas menjadi barang-barang konsumen yang baru.
Tahun 2016, Amerika saja mengekspor 700.000 ton sampah kertas dan plastik ke China.
Namun, lima tahun lalu pemerintah China mulai khawatir karena besarnya arus sampah yang masuk ke negara itu. Terutama karena banyak sampah itu bercampur dengan bahan-bahan lain yang tidak bisa di daur ulang.
Sampah plastik yang melimpah itu akhirnya di ekspor ke Thailand, Indonesia dan Vietnam. Tapi kini, Malaysia dan Vietnam juga mulai mengurangi impor sampahnya, karena fasilitas daur-ulang mereka kewalahan.
Banyak sampah plastik akhirnya dibuang ketempat timbunan sampah atau dibakar, yang pada gilirannya menimbulkan polusi dinegara pengimpor sampah itu.
Stiv Wilson adalah aktivis lingkungan yang bekerja denga nkelompok lingkungan Ecoton didekat Surabaya. Katanya, perusahaan it membeli sampah kertas untuk didaur-ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar