Lagi Pandemi Covid 19, Jangan Resign Kerja Dulu

Lagi Pandemi Covid 19, Jangan Resign Kerja Dulu
99judiqq

99judiqq - Beberapa hari lalu seorang rekan kerja memutuskan untuk mengakhiri masa bakti di tempat kerja yang sudah beberapa tahun dijalani.

Terkait alasan resign secara pribadi saya menganggap hal itu sah-sah saja dilakukan.
Ia mengambil keputusan yang menurutnya terbaik saat ini sesuai pertimbangan dari berbagai sisi.

Demikian juga dengan orang-orang di luar sana yang mengambil keputusan serupa resign dari pekerjaan hal itu merupakan kewenangan mereka secara pribadi.
Terlepas dari apapun latar belakang yang mendasari diambilnya keputusan itu.

Hanya saja saat ini kita sedang menjalani salah satu masa paling sulit dalam sejarah.
Ancaman kesehatan akibat Covid-19 menjadi suatu permasalahan serius yang juga mempengaruhi sendi-sendi kehidupan yang lain.
Perekonomian merupakan sektor yang mungkin merasakan dampak terbesar.


Banyak orang yang mengeluhkan penghasilan mereka menurun drastis selama periode pandemi Covid-19.
Bahkan tidak sedikit yang mengalami kesulitan membayar cicilan atau sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari pun susah.

Beberapa perusahaan meliburkan sebagian karyawannya, pemotongan gaji hingga 50%, peniadaan Tunjangan Hari Raya (THR), dan sebagian yang lain terpaksa harus mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

PHK terjadi bukan karena karyawannya bermasalah, tetapi lebih karena perusahaan mengalami permasalahan operasional yang serius.
Sehingga membuat mereka harus memilih antara terus bertahan hidup sebagai korporasi atau merumahkan sebagian pekerjanya.
Hal ini bisa kita saksikan dalam pemberitaan viral baru-baru ini terkait PHK karyawan di salah satu swalayan besar di Indonesia.

Musim virus yang kali ini terjadi ternyata tidak sebatas menggangu kesehatan publik saja, melainkan juga menyakitkan secara ekonomi.
Sehingga terasa sedikit aneh takkala sebagian orang berupaya mati-matian untuk tetap memiliki pekerjaan, sebagian yang lain malah justru memutuskan untuk resign dari pekerjaannya.
Terlebih ketika keputusan resign itu belum dibarengi oleh kepastian akan sumber penghasilan selanjutnya yang lebih aman.

Apalagi ketika seseorang yang memutuskan resign itu berstatus karyawan tetap di tempat kerja lamanya, lantas berpindah ke tempat baru yang bisa jadi masih menggantung statusnya sebagai pekerja.
Seperti yang kita tahu, karyawan berstatus tetap tentu memiliki beberapa keuntungan yang tidak dimiliki oleh mereka yang berstatus kontrak atau dalam masa percobaan.

Kali ini mungkin sebagian besar dari kita yang berprofesi sebagai karyawan belum akan terlintas pikiran untuk mengajukan resign dalam waktu dekat.
Selain karena situasi ekonomi kurang baik yang membuat kita sebenarnya tidak aman-aman amat menjalani pekerjaan, sebentar lagi juga sudah memasuki momen Ramadhan dan selanjutnya Idhul Fitri.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, periode tersebut merupakan saat di mana seseorang cenderung memiliki banyak kebutuhan.
Paling tidak untuk kebutuhan yang terkait dengan menjalani ibadah seperti berbuka puasa, syukuran, dan lain sebagainya.
Memang sepertinya momen kali ini akan banyak berbeda ketimbang periode terdahulu sebagai akibat dari adanya masa sulit secara ekonomi.

Keinginan untuk resign barangkali perlu ditinjau ulang apabila hal itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Apapun alasan yang melatar belakanginya. Entah itu tawaran gaji yang lebih baik, suasana kerja yang tidak nyaman, dan lain sebagainya.

Jikalau karena tawaran gaji, maka kondisi ekonomi yang sulit membuat hal itu penuh risiko.
Apalagi jikalau statusnya masih berstatus percobaan atau kontrak.
Sedangkan apabila karena suasana kerja yang dirasa tidak nyaman, hal itu sebenarnya masih bisa diusahakan untuk diperbaiki.
Lebih baik bertahan dalam suasana yang tidak nyaman tapi tetap memiliki penghasilan aman ketimbang memenuhi ego dan emosi tapi riskan dengan masalah ekonomi yang lebih besar.

Semuanya adalah tentang skala prioritas.
Prioritas apa saat ini yang dirasa paling penting untuk dilakukan, itulah yang mesti kita upayakan.
Jikalau kondisi kerja tidak terlampu buruk, alangkah baiknya apabila kita menunda niatan untuk resign tersebut sampai semuanya kembali kondusif.

Beberapa waktu lalu beredar pemberitaan tentang tingginya angka pengangguran di negara maju seperti Amerika Serikat (AS).
Bahkan jumlahnya mungkin yang paling tinggi sepanjang sejarah sejak depresi besar yang dialami negara tersebut tahun 1930 yang lalu.
Dan semua itu hanya disebabkan oleh Covid-19.

Bayangkan, negara sebesar AS saja mengalami gangguan ekonomi sedemikian parah dan menciptakan pengangguran yang luar biasa besar.
Situasi di negara kita tidak jauh berbeda dengan itu, sama-sama bermasalah secara ekonomi.

Sejauh ini kita hanya bisa berharap untuk terus bekerja dengan baik, menciptakan efektivitas dan efisiensi kerja yang tinggi, dan semoga kita semua bisa melalui ini semua dengan tangguh.
Singkirkan hasrat resign itu sementara waktu ini.
Fokuslah pada pekerjaan saat ini, dan terus berdoa.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Arsip Blog

Postingan Terbaru