99judiqq
99judiqq - Akibat curah hujan yang cukup tinggi beberapa waktu ini, menyebabkan waduk Benanga dan bantaran sungai karang mumus tidak mampu menahan debit air yang ada, hingga air meluap dan mengakibatkan banjir, saat ini memang telah diupayakan langkah-langkah pengerukan untuk memperdalam waduk Benanga, serta pelebaran aliran sungai karang mumus untuk menghambat luapan air yang menyebabkan banjir disepanjang sungai karang mumus.
Banjir kali ini sama persis terjadi dengan satu tahun silam dimana curah hujan yang tinggi beberapa hari menyebabkan beberapa desa dan kota di bantaran sungai karang mumus harus merasakan banjir.
Mengapa banjir besar saat ini kerap terjadi? Banjir yang semakin kerap terjadi ini tidak bukan dan tidak lain adalah akibat perbuatan kita sendiri.
Inilah salah satu potret dimana lahan hutan yang seharusnya menjadi serapan air habis digerus oleh alat berat.
Tambang merupakan salah satu penyebab banjir yang terus melanda Samarinda apabila terjadi hujan, dimana hutan dan gunung yang seharusnya menjadi serapan air kini hilang menyebabkan air turun langsung ke perkampungan.
Gunung dan hutan yang seharusnya menahan air sekarang telah habis digerus oleh alat-alat berat akibat keserakahan oknum yang tidak bertanggung jawab, pertambangan ilegal tidak hanya mengakibatkan hutan serapan air hilang, namun banyak yang meninggalkan lubang-lubang bekas galian yang berbahaya, tidak sedikit korban kasus tenggelam akibat lubang tambang disamarinda ini.
Selain pertambangan ilegal , Alih fungsi hutan-hutan yang pegunungan juga merupakan salah satu potret penyebab terjadinya banjir, ya salah satunya adalah proyek perumahan.
Saat hutan sebagai serapan air habis di koyak oleh alat berat yang meratakan permukaan nya lalu dibangun perumahan-perumahan baru yang tanpa di sadari dapat mengakibatkan banjir, tidak kah kita sadar pentingnya hutan dan pepohonan yang ada.
Banjir besar memang selalu ada sekali dalam kurun waktu 2 atau 3 tahun, namun sekarang? Dalam 1 tahun bisa terjadi banjir besar berkali-kali di kawasan samarinda khususnya Lempake, Samarinda.
Tak heran pada saat terjadi banjir banyak masyarakat mengira bahwa waduk Benanga " Jebol ".
Yang mereka tidak tau bahwa waduk Benanga tidak jebol, namun memang debit air yang tinggi mengakibatkan air meluap sehingga mengakibatkan banjir, bagaimana tidak meluap, hutan-hutan yang seharusnya menjadi ujung tombak serapan air telah hilang digerus pertambangan dan perumahan,
Sekarang sudah sepatutnya kita sadar pentingnya menjaga ekosistem, sudah saat nya kita menghentikan pengerusakan terhadap hutan hutan kita dengan dalih pengalihan alih fungsi yang mengakibatkan kerugian pada kita sendiri.
saat keserakahan kita merusak alam makan hukum alam akan selalu berlaku bagi kita, dan akan kembali pada diri kita.
Maka dari itu sudah sepatutnya kita sadar untuk menjaga lingkungan dan ekosistem hutan yang ada saat ini, jangan sampai tanah Borneo menjadi kota banjir seperti kota-kota besar lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar