99judiqq
99judiqq - Seperti yang kita ketahui bersama, sejak pandemi covid-19 melanda negeri ini, masyarakat Indonesia banyak membuat tren baru.
Salah satu tren yang banyak menyita perhatian hingga kritikan adalah tren bersepeda.
Bagaimana tidak,Di tengah pandemi ini, harga sepeda melambung tinggi.
Ini tak lepas dari meningkatnya minat masyarakat akan sepeda yang membuat permintaan naik, sementara di lapangan stok sepeda ya tetap.
Di tengah fenomena itu maka wajar beberapa merek dan jenis sepeda yang paling banyak diminati masyarakat harganya naik.
Hal lain yang membuat tren bersepeda dikritik adalah perilaku pengguna sepeda di jalan raya.
Banyak pesepeda baru dan mereka yang hanya sekadar ikut tren saja, namun tak paham aturan bersepeda yang baik dan benar.
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa tren bersepeda ini tak bisa dinikmati setiap lapisan masyarakat?, kita paham bahwa membeli sepeda saat ini bukanlah keputusan bijak, soalnya harga sepeda sedang mahal-mahalnya.
Sepengamatan saya, ini membuat masyarakat lapisan bawah atau kalau boleh dibilang kaum ekonomi lemah harus memutar otak agar bisa ikut tren tersebut.
Uangnya sayang kan kalau dibuat beli sepeda baru? Tapi, wajar juga dong kalau mau ikutan tren?
Nah, maka dari itulah saya melihat dan terlibat langsung pada proses adaptasi masyarakat kaum ekonomi lemah dalam usaha mereka ikut tren bersepeda. Bagaimana caranya?
Sederhana saja.
Jika masyarakat yang punya tabungan banyak atau kalau boleh dibilang kaum ekonomi kuat memilih membeli sepeda baru yang sedang hits, maka kaum ekonomi lemah memilih merestorasi sepeda bekasnya agar dapat terlihat seperti baru lagi.
Kaum ekonomi lemah memilih merestorasi sepedanya agar kembali bisa digunakan secara maksimal.
Atau ada juga yang membeli sepeda bekas, lalu merestorasinya agar kembali terlihat baru lagi.
Lalu, bagaimana si cara merestorasi sepeda tua atau bekas agar bisa kembali difungsikan dan terlihat baru?
Saya punya beberapa tips.
Bagi pembaca yang tengah berminat membeli sepeda dengan bujet minim, tips ini bisa sangat bermanfaat.
Oiya, cara ini saya dapat karena saya sendiri menyaksikan dan terlibat dalam proses restorasi sepeda bekas.
1. Manfaatkan sepeda lama atau beli sepeda bekas
Cara yang pertama ini hukumnya wajib.
Lha gimana, jika Anda tidak punya sepeda apa yang mau direstorasi? Kalau sepeda Anda masih tergolong baru tapi jarang digunakan ya lebih baik diservis saja.
Minimal belilah frame sepeda lengkap dengan fork-nya.
Ini bagian paling penting.
Kalau sudah punya part ini, urusan melengkapi part lainnya itu gampang.
2. Membongkar sepeda
Langkah kedua adalah membongkar setiap part sepeda.
Lepas semua bagian jika diperlukan, sebab bagian-bagian tersebut perlu dicek kondisinya.
Jika ada yang perlu diganti ya diganti. Minimal dibersihkan dan diperbaiki terutama menghilangkan karat.
Berhati-hatilah membongkar sepeda bekas, apalagi yang sudah sangat berkarat.
Lepas bagiannya dengan hati-hati jangan sampai merusak.
Jika perlu, semprotkan oli atau WD40 pada bagian yang sulit dilepas (terutama mur dan baut).
3. Periksa ulang dan bersihkan setiap bagian dari karat
Jika semua part sudah dilepas, langkah selanjutnya adalah periksa kembali part tersebut.
Jika sudah rusak lebih baik diganti. Tetapi, jika hanya berkarat saja dan masih layak digunakan maka bersihkan karatnya.
Biasanya, orang-orang memakai minyak tanah, bensin, atau solar untuk membersihkan karat.
Caranya direndam dan digosok-gosok.
Bila sudah, diamplas untuk menghilangkan sisa karat.
Ada sebuah cara yang temukan di internet untuk membersihkan karat, yaitu dengan menggosok bagian besi berkarat dengan aluminium foil.
4. Cat ulang beli perlu dan beri pelumas lagi
Jika tiap-tiap part masih bagus, ya gausa dicat lagi.
Tapi bila ingin kembali terlihat gagah, ya dicat ulang.
Cara paling sederhana untuk mengecat ulang bisa memakai cat semprot manual yang terjual bebas di toko-toko cat dan harganya juga murah.
Jika sudah dicat, sebelum merakitnya kembali, setiap part tadi diolesi grease (gemuk) atau oli pada bagian yang perlu diberi pelumas.
5. Rakit dengan teliti lalu dicoba
Langkah terakhir adalah perakitan menjadi sepeda yang utuh kembali.
Jujur saja, langkah ini adalah yang paling rumit, apalagi jika Anda bukan seorang mekanik yang handal.
Merakit sepeda yang punya gear set akan lebih rumit.
Jika sudah berbentuk sepeda, dicoba dulu sebelum melaju di jalan.
Pastikan sepeda sudah center, tiap part terakit dengan baik, dan bisa dikendarai dengan nyaman.
Itulah kelima tips merestorasi sepeda bekas ala kaum ekonomi lemah.
Akan tetapi, dalam praktiknya pasti banyak ditemukan berbagai macam kendala. Salah satu kendal adalah harus mengganti beberapa part.
Nah, sebagai kaum yang memiliki bujet minim, untuk menyiasatinya bukan dengan cara membeli part baru.
Namun, membeli part yang dibutuhkan di pasar loak.
Kalau di Solo, bisa dibeli di depan Pasar Elpabes setiap pagi atau di Pasar Klitikan.
Di pasar-pasar tersebut dijual banyak part sepeda hingga perkakas bekas dengan harga miring.
Cara ini dipilih untuk menghemat bujet, tapi konsekuensinya adalah sedikit mengakali barangnya.
Nah, itulah cara kaum ekonomi lemah untuk bisa mengikuti tren bersepeda. Restorasi menjadi jalan ninjanya.
Ada berbagai alasan memilih merestorasi sepeda.
Ada yang memang ingin menggunakan kembali sepedanya dengan layak, ada juga yang bertujuan untuk menjual kembali sepeda hasil restorasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar