Kopi bisa mencegah penyakit liver

Kopi Bisa Mencegah Penyakit Liver
99judiqq

99judiqq - Kopi adalah minuman non alkohol yang paling laku keras di dunia, kopi disajikan dalam berbagai bentuk sajian . 
Kopi sungguh sangat mecengangkan kandungan senyawa bioaktifnya.
Kopi Manfaat kesehatannya termasuk peningkatan kelangsungan hidup secara keseluruhan telah ditunjukkan di berbagai negara.
Untuk menguji hubungan konsumsi kopi dengan penyakit hati, tinjauan sistematis tentang efek kopi pada tes laboratorium terkait hati, virus hepatitis, penyakit hati berlemak nonalkohol , sirosis dan karsinoma hepatoseluler terus dan telah dilakukan oleh beberapa peneliti.

Perlu diketahui bahwa kopi terdiri dari  campuran senyawa  kompleks lebih dari 800 senyawa yang mudah menguap sedangkan kafein dan asam klorogenat adalah senyawa yang paling umum terdapat di dalamnya.
Akibatnya, kesan negatif minum kopi beberapa tahun belakangan perlahan-lahian terhapus, seiring brbagai penelitian  farmakologi membuktikan bahwa  efeknya yang mendukung kesehatan terus terjadi.

Sebagai misal, Caffeine, mengerahkan sebagian besar pengaruhnya melalui antagonisme reseptor adenosin.
Pendekatan baru dalam studi epidemiologi dan penelitian eksperimental menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat membantu mencegah beberapa penyakit kronis, termasuk diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit hati.

Dalam dimensi itu,  Konsumsi kopi dikaitkan dengan adanya  kandungan beberapa senyawa biokatif (enzim) dalam serum, seperti  serum gamma glutamyltransferase, aspartate aminotransferase dan nilai alanine aminotransferase.
Enzim-enzim itu berkaitan dengan  penyakit hati,artinya semakin banyak ada enzim tersebut  penyakit hati semakin parah.


Mencatatat bahwa pada pasien penyakit hati kronis yang mengonsumsi kopi, penurunan risiko pengembangan menjadi sirosis,  dan tingkat  kematian menurun  pada pasien sirosis, dan tingkat perkembangan HCC yang lebih rendah terjadi.
Selain itu, pada pasien hepatitis C kronis, kopi dikaitkan dengan peningkatan tanggapan virologi terhadap terapi antivirus.

Oleh sebab itu, , konsumsi kopi berbanding terbalik dengan tingkat keparahan steatohepatitis pada pasien dengan penyakit hati berlemak non-alkohol.
Karena itu, pada pasien dengan penyakit hati kronis, konsumsi kopi setiap hari harus didorong, karena dapat mencegah   keparahan penyakit pasien.

Penyakit hati disebabkan beragam faktor, namun  perkembangan penyakit dan kerusakan jaringan hati memiliki pola yang mirip, yakni kerusakan jaringan hati akibat penyakit umumnya mengikuti pola tahapan sebagai berikut:

Tahap 1, yaitu fase permulaan penyakit atau inflamasi Tahap ini ditandai dengan adanya inflamasi (peradangan), baik pada jaringan hati maupun saluran empedu.
Karena  infeksi atau iritasi yang terjadi.

Tahap 2, yaitu fibrosis hati.
Fibrosis hati pada dasarnya merupakan suatu proses penyembuhan luka pada jaringan hati akibat inflamasi, namun tidak efektif.
Hati yang fibrosis sudah mengalami kerusakan jaringan dan mulai menghambat aliran darah.

Stadium 3, yaitu sirosis.
Sirosis merupakan kondisi kronis yang disebabkan oleh kerusakan jaringan hati dan penyumbatan aliran darah.

Stadium 4, yaitu gagal hati.
Pada tahap akhir ini, terjadi kerusakan hati secara menyeluruh sehingga menyebabkan hilangnya fungsi organ ini secara menyeluruh.

Meskipun perkembangan penyakit liver dari tahap 1 hingga tahap 3 memerlukan waktu bertahun-tahun, kerusakan hati yang sudah mencapai tahap akhir tidak bisa diperbaiki dan dapat menyebabkan kematian.
Lalu dapatkah meminum kopi dapat mengurangi penyakit hati itu?

Mencatat bahwa konsumsi kopi yang tinggi memiliki efek yang tinggi pada kesehatan masyarakat.
Karena itu, tidak heran kopi merangsang minat peneliti dan dokter.

Penelitian yang termuat dalam PubMed pada Mei 2017 misalnya pada  istilah "Kopi" menghasilkan 1.253 hit termasuk 998 ulasan dan 1666 uji klinis.

Kendati demikian, dampak dari asupan kopi pada penyakit kronis telah menjadi bahan perdebatan di dua dekade terakhir sebab data epidemiologis dan eksperimental penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi terkait dengan pengurangan risiko beberapa penyakit kronis dan penyakit degeneratif pun mencengangkan, akibatnya posisi image meminum kopi berefek negatif berangsur punah.

Apa lagi  kopi tanpa kafein dalam beberapa hal, memiliki manfaat yang sama seperti kopi biasa, menunjukkan bahwa selain kafein komponen lain berkontribusi terhadap efek perlindungan kesehatan.

Untuk orang dewasa yang mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang (3 - 4 gelas / hari, mampu menyediakan  300 - 400 mg / hari kafein), beberapa bukti manfaat kesehatan. Pun bermunculan.

Sebagai contoh, di AS, Dengan 1,4 miliar kilogram kopi dikonsumsi setiap tahun saja, ditambah dengan 74,7% dari populasi menjadi peminum kopi, karena adanya  rasa dan efek stimulasi, kopi telah dikaitkan dengan hasil yang membaik dengan penyakit hati kronis, kanker hepatoseluler , sirosis, kanker kolorektal, kanker kerongkongan, kanker payudara, kanker prostat, kanker pankreas, kanker ovarium, kanker ginjal, hepatitis B virus, virus hepatitis C , dan penyakit hati berlemak non-alkohol .

Sebuah meta-analisis 2015 baru-baru ini dari 16 studi kasus-kontrol dan kohort populasi di Barat menunjukkan secara signifikan dalam pengurangan  kejadian sirosis di antara peminum kopi bila dibandingkan dengan mereka yang memang minum minuman lainnya.

Kembali ke AS, image minum  kopi terus semakin populer.
konsumsi harian minuman berbasis kopi meningkat dari 19% menjadi 41% pada kelompok usia 25-39 tahun dari tahun 2008, manfaat yang didokumentasikan dari peningkatan asupan kopi juga meningkat.

Selain itu, kopi umumnya dianggap memiliki profil keamanan yang luas, dengan American Food and Drug Administration mencatat kafein aman bagi kesehatan Namun, pada tahun 2006 Kesehatan Kanada menetapkan batas atas 450 mg per hari sebagai aman.
Lalu mengapa kopi dapat mencegah penyekit hati?

KOPI DAN PENYAKIT HATI

Semakin banyak bukti yang mendukung efek perlindungan dari konsumsi kopi terhadap perkembangan  penyakit hati.
Bukti klinis  menunjukkan bahwa manfaat  mengkonsumsi  kopi pada penderita hepatitis B dan C, serta  penyakit hati berlemak nonalkohol  dan alkoholik, berangsur  pulih secara signifikan Hal yang sama juga terjadi pada kasus pasien penderita  fibrosis hati dan sirosis.

Lebih lanjut dari kedua  peneliti itu menunjukkan bahwa asupan kopi lebih dari 2 cangkir per hari pada pasien dengan penyakit hati yang sudah ada sebelumnya dikaitkan dengan kejadian yang lebih rendah, fibrosis dan sirosis, tingkat hepatoseluler dan karsinoma yang lebih rendah, serta penurunan angka kematian pun rendah.

Mengapa bisa meredakan penyakit hati itu?

Paling tidak ada dua jawaban, Pertama, kopi mengandung  kafein.
Kafein sepenuhnya diserap oleh lambung dan usus kecil dalam waktu 45 menit setelah konsumsi oral.

Sifat hidrofobik kafein memungkinkan lewat melalui semua membran biologis dan konsentrasi puncak pada plasma  dicapai dalam waktu 15-20 menit setelah konsumsi oral pada manusia.

Kafein dimetabolisme di hati oleh sistem enzim sitokrom P450 oksidase, khususnya enzim CYP1A2  menjadi tiga metabolit primer: paraxanthine (84%), theobromine (12%), dan theophilin (4%) Enzim lain yang terlibat dalam pembersihan kafein adalah NAT2  yang berfungsi  untuk mengkatalisasi transformasi berbagai xenobiotik.
Xenobiotik adalah zat asing yang masuk dalam tubuh manusia.

Contohnya: obat obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada makanan (pemanis, pewarna, pengawet) dan zat karsinogen lainya.
Ketika mampu mengatasi xenobiotik inilah hati  terselamatkan oleh adanya kafein.

Perlu diketahui bahwa ada dua studi telah menunjukkan  bahwa konsumsi kopi yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah karena  peningkatan kadar ALT sebesar 44%. dan risiko penyakit hati kronis yang lebih rendah dibandingkan dengan peminum non-kopi.

Selain itu, penelitin terhadap  330 pasien dengan sirosis alkohol dan non-alkohol menunjukkan hubungan terbalik yang kuat antara minum kopi dan peningkatan kadar enzim serum, terutama pada mereka yang minum alkohol dalam jumlah besar.

Apalagi konsumsi kopi penurunan kekakuan hati, yang mungkin mengindikasikan lebih sedikit fibrosis dan peradangan pada pasien dengan penyakit hati berlemak nonalkohol, dan infeksi virus hepatitis C dan B .

Dibingkai itu, efek menguntungkan dari kafein terhadap fibrosis hati telah dibuktikan oleh beberapa penelitian yang menggunakan model tikus standar fibrosis hati eksperimental.

Dalam hampir setiap penelitian, konsumsi kopi / kafein memblokir fibrosis hati / sirosis hati yang diinduksi racun kafein terbukti menghambat aktivasi sel stellate  hati dengan memblokir Reseptor A2A, dan bukti yang muncul menunjukkan bahwa kafein juga berdampak baik terhadap angiogenesis dan hemodinamik hati.

Oleh karena itu disarankan bahwa kafein dalam kopi tidak penting dan komponen kopi spesifik berkontribusi terhadap efek hepatoprotektif.

Adanya kandungan Asam klorogenat yang memiliki sifat hepatoprotektif.
Dalam sebuah penelitian terbaru  yang dilakukan pada tikus yang diinduksi , sehingga hatinya mengalami kerusakan.
Pretreatment asam tampaknya efektif dalam menekan stres oksidatif yang diinduksi, oleh karena itu asam klorogenat  bersifat hepatoprotektif.
Selain itu, asam klorogenat mengurangi fibrosis hati dan ekspresi kolagen I dan III.

Tikus-tikus ini ditampilkan mengurangi konsentrasi dan -smooth otot aktin,  diterpenes cafestol dan kahweol dapat menawarkan efek perlindungan terhadap kerusakan hati yang diinduksi aflatoksin B1 pada tikus dan pada kultur hepatosit.
Cafestol dan kahweol juga dapat menginduksi sintesis glutathione, yang memiliki peran dalam detoksifikasi dan pencegahan kerusakan hati.

Mekanimse yang terjadi adalah  meminum kopi seara kontinu dapat  menurunkan  ENZIM r aspartate aminotransferase , alanine aminotransferase, gamma-glutamyltransferase, dan alkaline phosphatase. Salah satu penelitian pertama yang mendokumentasikan konsumsi kopi dengan GGT yang relatif menurun.
Penelitian lain mencatat hubungan terbalik antara konsumsi kopi dan tingkat AST dan ALT di antara imigran Korea dan Jepang.

Studi-studi ini memulai penyelidikan untuk menjelaskan hubungan yang lebih langsung antara kopi dan kemungkinan sifat hepatoprotektif.
Keberadaan enzim itu menurun berarti kopi dapat mengurangi erusakan jaringan pada hati,  senyawa bioaktif yang ada pada kopi dapat berfungsi sebagai benteng, sehingga kerusakan jaringan tidak terjadi sehingga enzi-enzim tersbut berukarang di dalam sel.

Kesimpulannya adalah, mengkonsumsi kopi dapat mencegah penyakit hati, karena kandungan kafein, asam klogenat dan beberapa senyawa lain yang belum terungkap metabolismenya secara lengkap.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Arsip Blog

Postingan Terbaru