Apa itu luka batin dan trauma?

kekerasan seksual pada anak
99judiqq

99judiqq - Luka batin adalah luka yang terjadi pada lapisan batin yang terdalam akibat suatu tekanan yang terjadi secara luar biasa berat atau terjadi secara terus menerus.
Batin yang terluka akan menimbulkan kesedihan yang mendalam, perasaan tidak menentu, kemarahan, emosi tidak terkendali, kejengkelan, hidup tidak terarah, sesekali timbul keinginan mengakhiri hidup yang terasa pahit.
Bagi seseorang yang terluka batinnya semua hal menjadi kelam kelabu, tidak ada warna warni dalam kehidupannya.
Hal itu akan meimbulkan trauma atau luka batin.

Luka akibat tertusuk pecahan kaca mungkin sembuh dalam waktu singkat, tetapi luka batin? luka batin akibat perlakuan orang terdekat sering lebih menghancurkan, apabila itu terjadi berulang.
Luka batin mencabut jangkar psikologis atau akar terdalam dari rasa aman manusia.
Bagaimana orang merespons luka batinnya? tergantung karakteristik kepribadian, sosialisasi yang diterima, dan keseluruhan konteks hidupnya.
Rasa marah mungkin terbawa hingga dewasa.
Sikap menghukum dari orangtua diadopsi dalam bentuk mudahnya individu marah dan menghukum pasangan hidup atau anak.
Atau rasa tidak aman yang kuat menyebabkan kita membentengi diri akibat takut dilukai.

Jika terjadi luka pada tubuh fisik akan segera terlihat jelas gejalanya seperti darah mengucur, bengkak, rasa sakit sehingga kita dapat segera melakukan tindakan pengobatan dengan memberikan obat luka,antibiotik dsb.
Tetapi jika terjadi luka didalam batin yang tidak terlihat kemudian diabaikan akan terjadi mekanisme pertahanan diri dari batin bawah sadar dengan menutup rapat memoori trauma tersebut.
Hal itu memang berguna sebagai pertahanan diri sesaat, sehingga rasa sakit batin akibat trauma tidak berlanjut.


Yang menjadi masalah adalah apabila kejadian trauma yang sudah terpendam rapat pada batin bawah sadar secara tidak sengaja terpicu muncul kembali, dan akan direspon oleh batin sadar sehingga timbul berbagai penyakit akibat trauma masa lalu.
Trauma yang muncul kembali ini bisa berupa penyakit mental seperti perasaan marah tanpa sebab, depresi, trauma, phobia, bipolar dsb.
Atau muncul sebagai penyakit fisik seperti hipertensi, kanker, maag, alergi, insomnia dsb.

Ketika seseorang menerima perlakuan yang tidak seharusnya akibat tekanan-tekanan peristiwa atau kenangan pahit masa lampau dan terus melekat dalam memorinya seseorang maka jiwanya menjadi luka batin.
Contoh, ayah yang otoriter dalam mendisiplinkan anaknya selalu mencambuk anaknya jika tidak menurut apa yang dikatakan oleh ayahnya.

Semua orang pernah mengalami luka batin, hanya kadarnya tentu masing-masing orang berbeda.
Luka batin ini akan mempengaruhi kebahagiaan kebahagiaan diri sendiri, relasi dengan orang lain bahkan orang-orang yang kita cintai.
Oleh karena itu luka batin perlu disembuhkan atau dipulihkan.
Namun, sayangnya tampaknya pada hampir semua orang luka batin menjadi permanen karena orang memiliki kecenderungan untuk melupakannya.

Dampak dari luka batin terhadap diri sendiri dan sesamanya seringkali berakhir dengan fatal atau di luar jalur  norma.
Kehidupan pribadinya tidak stabil.
Contohnya merasa tidak nyaman dalam rumah sendiri karena ada sesuatu yang membayangi dirinya.
Begitu pula engan hubungan dengan orang lain selalu bermasalah, contohnya selalumerasa curiga terhadap orang lain dianggapnya orang itu berbuat salah tanpa suatu fakta kebenaran yang mendukungnya.
Dampak yang lainnya, tidak peduli dengan luka batinnya sendiri atau sebaliknya justru terlalu memperhatikan mereka yang mengalami luka batin.

Layaknya sakit fisik yang perlu waktu untuk sembuh, memulihkan luka batin pun membutuhkan waktu dalam kurun yang bervariasi.
Ada sebuah asumsi yang mengatakan, seberapa lama kita terus membiarkan luka batin ini tanpa upaya untuk menyembuhkan, maka seberapa lama itu pula kita membutuhkan waktu untuk pulih.
jadi misalkan 3tahun lalu terjadi luka batin yang lantas dibiarkan, maka penyembuhannya membutuhkan waktu 3tahun pula, sama dengan lama waktu kita membiarkan luka batin tersebut bersarang dalam tubuh.
Meski demikian, kembali lagi ini hanyalah sebuah asumsi perkiraan waktu.
Ada yang dapat sembuh dalam waktu relatif singkat, ada pula yang butuh waktu lebih lama.
Oleh sebab itu, luka batin sebenarnyatidak dapat diremehkan.

Salah satu tanda ketika kita sudah merasa sembuh dari luka batin yang dialami adalah dimana saat kita teringat kembali kejadian tersebut, kita tidak lagi merasa pedih.
Tidak merasa pedih bukan berarti melupakan.
Kita perlu menyadari bahwa pikiran kita tidak dapat melupakan.
Ada banyak hal yang dapat membuat kita kembali mengingat suatu momen atau kejadian.
Namun, apabila kita telah sembuh, saat ingatan itudatang kembali, kita tidak akan tergulung dalam kesedihan yang sama.
Tentu semua proses ini bertahap.

Bila dahulu setiap teringat bisa jadi emosi kita memuncak, dengan berjalannya waktu saat proses pemulihan ini terjadi, mungkin saja kita hanya meneteskan air mata.
Pelan-pelan, semakin lama batin kita terobati.
Akan tiba suatu momen dimana saat teringat hal yang sama, bukannya menangis atau tergulung kesedihan akhirnya kita pun mampu mengiklaskan dan tersenyum.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Arsip Blog

Postingan Terbaru