99JudiQQ
Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah ( KNKS) Ventje Rahardjo menuturkan akan membuat pusat manajamen data (One Data Centre).
One Data Centre itu diproyeksikan menjadi database KNKS untuk melihat potensi ekonomi syariah di Indonesia.
"Salah satu pekerjaan rumah besar bagi kita adalah menyajikan data yang kita harapkan data ini bisa kita pakai sebagai landasan membuat keputusan kebijakan.
Rencananya, KNKS akan membuat pusat data," kata Ventje Rahardjo dalam acara IIEFest di Bandung, Jumat (26/4/2019).
Ventje mengatakan, rencana ini guna membangun ekosistem ekonomi syariah di Indonesia dan memperkuatnya. Selain itu, memudahkan masyarakat lain yang membutuhkan data serupa, seperti peneliti, ilmuwan, dan wartawan.
Selama ini yang digunakan masih berupa prakiraan. Hal ini terbukti ketika Ventje tak berani menyebutkan angka potensi peningkatan ekonomi syariah setelah Masterplan Ekonomi Syariah berlaku.
"Kami belum bisa menyebutkan berapa persen pertumbuhannya, karena saat ini data hanya berupa perkiraan," ucap Ventje.
Berdasarkan data Global Islamic Economy Report, Indonesia berada di posisi 10 sebagai pelaku industri halal di tingkat global. Tapi Ventje yakin data di lapangan lebih bagus dan lebih akurat dibanding catatan ekonomi syariah saat ini.
Menurut Ventje, data yang valid untuk market share dan potensi akan mampu membangun industri halal di Indonesia jauh lebih mudah. Kendati merencanakan, Ventje belum bisa memastikan tanggal pembuatan pusat data tersebut.
Namun dia memastikan akan membuatnya dalam waktu dekat. Oleh karena itu, dia mengandalkan dukungan dari semua pihak agar rencana ini berjalan dengan lancar.
Selain berencana membuat pusat data, KNKS juga membuat Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 (Meksi) yang memiliki 4 strategi utama, yaitu penguatan rantai nilai halal, penguatan sektor keuangan syariah, penguatan UMKM, dan pemanfaatan platform ekonomi digital.
Meksi ini rencananya akan diluncurkan tanggal 14 Mei mendatang di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar