99judiqq
99judiqq - Corona virus SARS-Cov-2 kini menginfeksi seluruh dunia, Amerika terdampak paling serius.
Data 4 Mei 2020, di AS yang terinfeksi 1.093.880, sedangkan di Indonesia 11.587.
Korban meninggal di AS 62.406 dan Indonesia 864 jiwa.
Catatan lengkap update kasus Covid-19 di Indonesia hari Senin (4/5/2020) sebagai berikut:
Kasus baru pasien positif Covid-19 bertambah 395 kasus, total menjadi 11.587 kasus.
Pasien sembuh bertambah 78, total pasien sembuh menjadi 1.954.
Pasien meninggal dunia bertambah 19 orang, total yang meninggal menjadi 864 orang.
Dari 86.061 spesimen diterima, tercatat 74.474 kasus negatif corona.
Data dari Kementerian Kesehetan menunjukkan jumlah ODP sebanyak 238.178 orang dan jumlah PDP 24.020.
Analisis
Pray menjadi heran dengan beberapa pendapat orang Luar Negeri yang mengatakan beberapa hal negatif, misalnya ada yang nyebut bahwa jumlah kematian karena Covid-19 jauh lebih besar, bahkan ada yang nyebut diatas 20 ribu.
Logikanya saja tidak masuk! Bayangkan, New York sudah diatas 18 ribu saja, sampai ada mayat bertumpuk dalam truk, tidak tertangani.
Di Indonesia kita tenang dan normal-normal saja, yang meninggal diangkut dengan ambulance, pemakaman dengan protokol covid dan tidak heboh karena memang jumlahnya tidak banyak.
Lantas apa urusannya komen-komen tentang Indonesia yang nyebelin itu ada juga media memberitakan komen orang LN, wabah jadi musibah, coba maksudnya apa? Wabah ya wabah, kita menilai ini ujian Allah, kan begitu.
AS itu penduduknya 331.002.651 (ketiga terbanyak di dunia), Indonesia 269.603.400 (keempat).
Tapi lihat perbandingan yang terinfeksi dan meninggal seperti bumi dengan langit.
Ini bukti yang komen-komen seperti itu, sentimen dan tidak menerima kenyataan.
Memang sih AS lebih maju dari kita, tapi yang meninggal sebanyak itu, Trump juga pusing.
Apa mereka-mereka yang katanya ahli itu tidak paham, kalau virus yang nyebar ke seluruh dunia ini ya sama, Corona virus.
Cuma tipenya berbeda, ada yang bermutasi dan jadi pintar terkait ras mana yang disasar.
AS pada awalnya terjebak, Golden Sach menegaskan ini virus biasa, nah kini media China membikin kartun mengejek Presiden Trump.
Walau puncak kurva sudah terlewati, pasien terakhir RS khusus corona di NY sudah pulang, tapi bagi AS ini belum selesai.
Pray pernah menulis, kasus Corona ini berbau praktik Biowar, virus bisa menjadi SPM, disamping nuklir dan senjata kimia.
Menghancurkan tatanan tanpa bukti.
Mengerikan! Terbukti China kini sdh selesai, juga Vietnam.
Total case di China 82.880, tambahan yang terinfeksi dalam 24 jam hanya +3, total meninggal 4,633 jiwa.
Ini artinya apa? Dengan penduduk terbanyak di dunia, China kini hanya menduduki ranking 11 terbanyak warga negaranya yang tertular.
Dalam hal kematian, China di bawah negara-negara Ras Kulit Putih (Kaukasoid) seperti AS, Italis, Inggris, Spanyol, Jerman, Belanda, dan Perancis.
Ini membuktikan bahwa pemerintah China lebih paham menyelesaikan kasus ancaman virus Corona ini.
Pray pernah menulis ada tiga tipe Virus A, B dan C.
Nah, coba lihat peta sebaran virusnya.
Negara-negara yang terkena virus dengan kondisi (ganas) adalah negara dengan posisi subtropis (bulatan besar) yaitu China, AS dan Eropa.
Sementara di negara tropis virus tetap ada tetapi tidak seganas di negara subtropis itu.
Kedua, ras Kaukasoid adalah prominent target, ras ini dihajar habis-habisan.
Ngeri membaca ada 64.000 lebih warga AS yang meninggal akibat corona, setara 64 batalyon.
Nah, apa kesimpulannya? Virus tetap berbahaya menginfeksi warga Indonesia tetapi kita mendapat rahmat Allah, bukan ras Kaukasoid dan bukan negara subtropis.
Terlihat ada dua macam virus Corona yang beredar di sini (dua warna).
Dengan upaya pemerintah berupa PSBB kasus bisa ditekan.
Jakarta sebagai episenter virus memang warganya harus ditahan jangan mudik, perketat stay at home, wajib pakai masker, rajin cuci tangan.
Kebijaksanaan Gubernur Anies yang akan membatasi pemudik kembali ke Jakarta harus terus disosialisasikan.
Dukungan logistik harus diawasi dengan benar dan merata, supaya rakyat tenang (masih ada berita-berita yang kurang baik).
Sepertinya ada saja yang sentimen ke Pak Jokowi.
Komplek-komplek perumahan dan organisasi-organisasi massa sebaiknya ikut membantu kesulitan ekonomi rakyat yang kena PHK, Ojol, pegawai harian dan informal.
Mestinya parpol-parpol turun membantu rakyat, jangan malah merecoki pemerintah.
Mereka bikin semua hari untuk presiden adalah Senin (karena tiap hari apapun sukanya nyeneni presiden), padahal mereka-mereka juga yang usung, aneh kan?
Jadi demikian yang bisa disampaikan, biarkan itu di geopolitik, urusan perang atau praktik biowar antara China vs AS.
Kita tidak perlu ikut-ikutan, kita percaya sama pemerintah, jangan ngatur-ngatur sendiri, jangan percaya komporan, walau orang LN sekalipun.
Mari disiplin ikuti arahan pemerintah jangan mudik dulu, ikuti physical distancing dan bermasker.
Maju terus Pak Jokowi, celotehan yang nakut-nakuti ya dicuekin saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar