99judiqq
99judiqq - Limbah yang di hasilkan dari pengolahan produk industri pertanian tidak semuanya dapat mencemari lingkungan jika dimanfaatkan dengan benar.
Limbah-limbah tersebut dapat diolah lagi dengan output yaitu produk baru yang dapat memberi nilai tambah lebih bagi suatu industri kecil, menengah maupun industri besar.
Limbah hasil proses produksi pertanian industrial dapat dimanfaatkan menjadi produk lain seperti pupuk atau juga dapat dimanfaatkan menjadi makanan dan minuman.
Salah satu limbah dari hasil produksi industri pertanian yaitu limbah dari tanaman kakao.
Dengan meningkatnya produk hasil pertanian tanaman kakao maka akan semakin meningkat pula jumlah pulp yang akan dihasilkan pun juga akan semakin banyak.
Hal tersebut sayang jika tidak dimanfaatkan apalagi nantinya jika limbah pulp dibuang begitu saja hal itu akan dapat menimbulkan masalah yaitu mencemari lingkungan.
Dalam jurnal yang berjudul Imitasi Proses Pemanfaatan Limbah Kakao Pendukung Strategi Inovasi Pengembangan Produk Hilir Agroindustri Kakao ini dijelaskan mengenai pemanfaatan limbah tanaman kakao yang dimanfaatkan dan diolah menjadi produk makanan yaitu nata de cacao.
Natade cacao adalah jenis makanan penyegar atau bisa dijadikan sebagai makanan pencuci mulut yang dapat dikonsumsi secara langsung setelah diberi air gula atau dicampur dengan es buah.
Proses pembuatan nata de cacao dibentuk dengan bakteri Acetobacter xylinum yang mana bakteri tersebut merupakan bakteri aerob.
Dalam jurnal ini juga disebutkan mengenai tahapan-tahapan pembuatan nata de cacao mulai dari tahapan pembuatan starter atau bahan tambahan yang nantinya akan ditambahkan ke produk nata de cacao yang akan dibuat.
Dalam produk 5 nata de cacao ini bahan utama yang digunakan yaitu limbah cair dan juga pulp biji kakao.
Pulp adalah cairan berupa lendir hasil dari fermentasi buah kakao.
lahan biji kakao yang akan dijadikan sebagai produk baru yaitu nata de cacao.
Pengolahan ini merupakan pengolahan yang menentukan kualitas produk akhir.
Fermentasi pulp bertujuan untuk membentuk warna dan rasa yang di inginkan.
Untuk memperoleh hasil dari nata de cacao yang lebih putih maka dalam pembuatannya harus dilakukan pengenceran limbah cair biji kakao ini.
Hal tersebut dilakukan karena cairan biji kakao yang langsung diambil dari pabrik pengolahan biji kakao masih mengandung kotoran-kotoran dan juga masih berwarna kuning ke coklatan.
Adapun tujuan dari pengenceran limbah cair biji kakao ini adalah untuk memucatkan warna kuning coklat dari limbah cair biji kakao tersebut dengan tujuan agar hasil limbah cair menjadi lebih putih.
Setelah itu pulp yang sudah di cairkan tersebut akan dilakukan penjernihan.
Penjernihan cairan pulp pada limbah buah kakao dengan menggunakan arang aktif, selain akan menghilangkan zat warna penjernihan juga dapat menyerap senyawasenyawa nitrogen.
Berikut merupakan tahapan-tahapan produksi dalam pengolahan limbah kakao yang akan dijadikan sebagai nata de cacao :
Tahapan Pembuatan Starter Pembuatan starter merupakan tahap awal proses pembuatan bahan tambahan.
Pada tahap starter ini menggunakan fermentasi biji kakao yang tidak spontan, maksutnya fermentasi yang dalam pembuatannya ditambahkan mikroorganisme dalam bentuk starter atau ragi.
Manfaat sterter yaitu menontrol fermentasi dan mengurangi resiko dari kegagalan fermenyasi yang akan dilakukan.
Resiko kegagalan dalam proses fermentasi dapat terjadi yaitu berupa rusaknya bahan yang telah difermentasi, tumbuhnya pathogen, adanya racun yang dihasilkan oleh mikroba kontamin.
Adapun tahapan dalam pembuatan starter yaitu :
1. Menimbang terlebih dahulu bahan yang sudah disiapkan.
Bahan tersebut berupa media pertumbuhan mikorba dan juga bahan yang dibutuhkan lainnya.
2. Menyiapkan larutan pertama yang berupa air kelapa yang sudah di endapkan dan sudah di saring sebelumnya lalu di panaskan hingga mendidih.
3. Tambahkan asam asetat glacial sebanyak 25% dan 100 gram glukosa, kemudian diaduk hingga gula larut dengan sempurna.
4. Membuat larutan yang kedua berupa larutan urea yang dimasukkan ke dalam 60 ml air kelapa lalu kemudian di panaskan hingga mendidih.
5. Mencampurkan larutan pertama dengan larutan ke dua yang sudah di siapkan.
6. Setelah mencampurkan ke dua larutan tersebut, tahap selanjutnya yaitu memindahkan larutan yang sudah di campur tadi ke dalam botol starter kemudian tutup menggunakan kapas yang steril dan tunggu sampai dingin.
7. Setelah itu menambahkan biakan, agar biakan tumbuh miring pada permukaan, dalam proses ini menggunakan aquades yang steril.
8. Selanjutnya meletakkan botol ke dalam rak inkubasi selama 6-8 hari hingga terbentuk lapisan putih pada media botol.
Setelah selesai melakukan tahap-tahapan starter maka tahap selanjutnya yaitu pembuatan nata de cacao. Berikut merupakan tahapan dalam pembuatan nata de cacao :
1. Memotong pulp kakao dengan cara di iris tipis lalu kemudian dicucui hingga bersih.
2. Tahap selanjutnya memasukkan bahan ke dalam blander lalu kemudian di tambahkan air dengan perbandingan air 1:15.
3. Setelah diblender, tahap selanjutnya yaitu menyaring dengan tujuan memisahkan ampasnya dengan sari buah.
4. Sari buah yang sudah di saring tadi ditambahkan dengan sukrosa sebnayak 75%, ammonium sulfat sebanyak 0,5%, dan asam asetat hingga mencapai pH yaitu 3,7.
5. Setelah itu, melakukan pemanasan terhadap medium frementasi yang berada pada suhu 1000C dengan waktu selama 30 menit, lalu kemudian di dinginkan.
6. Setelah dingin tahap selanjtnya yaitu menambahkan starter nata yang tadi kemudian dituang ke dalam nampan.
7. Setelah menuang ke dalam nampan, proses selanjutnya dilakukan tahap medium inkubasi yang dilakukan selama 14 hari dan kemudian dilakukan pemanenan.
8. Lembaran-lembaran nata yang terbetuk kemudian di cuci dan di potong kecil-kecil lalu kemudian di rebus sampai mendidih dengan suhu yaitu 30oC.
9. Air rebusan nata diganti dengan air yang baru kemudian di rendam selama satu malam.
Proses ini dilakukan sebanyak 2-3 kali sampai aroma asamnya hilang.
10. Selanjutnya nata direbus dalam larutan gula sebanyak 25% dengan waktu selama 20 menit dan kemudian direndam selama satu malam.
11. Setelah melakukan semua proses diatas, tahap yang terakhir yaitu melakukan pengemasan pada nata de cacao.
Tahapan-tahapan diatas yaitu melihat dari pengalaman terhadap pembuatan nata de coco dan nata de pinna.
Dimana produk-produk tersebut di buat dari bahan baku pengolahan limbah industri kelapa dan juga limbah industri nanas.
Pada kenyataannya, produk tersebut tenyata laris di pasaran, banyak permintaan dari masyarakat khususnya dikalangan pedagang es buah.
Hal 7 tersebut tentunya dapat memberikan keuntungan yang sangat besar kepada industri yang mengolahnya.
Maka dari itu pada industri pertanian kakao ini menciptakan inovasi dan ide baru dengan mencoba meniru dari keberhasilan yang telah di hasilkan oleh industri pertanian kelapa dan nanas dalam mengolah hasil limbah yang dihasilkan dari proses produksi industri pertanian.
Dengan menggunakan proses fermentasi yang sama dengan pembuatan nata de coco dan nata de pinna.
Dengan semakin banyaknya perkembangan industri pertanian kakao maka peluang munculnya industri pengolahan limbah yang dijadikan sebagai produk nata de cacao dari industri kakao juga akan semakin berkembang.
Mengingat bahan baku dari nata de cacao ini yaitu dari limbah pulp kakao.
Selain itu ditambah lagi dengan proses pengolahan nata de cacao yang sederhana dan mudah dilakukan.
Jika dilihat dari pasaran produk nata de cacao ini, produk ini cukup terkenal di masyarakat tidak menutup kemungkinan bahwa produksi nata de cacao ini dijadikan sebagai pendukung industri hilir dari agroindustri kakao.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar