Program Inovasi Menanam Sayur Hidroponik Sederhana dengan Media Barang Bekas

Program Inovasi Menanam Sayur Hidroponik Sederhana dengan Media Barang Bekas oleh KKN Covid-19 UNS
99judiqq

99judiqq - Di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masyarakat harus benar-benar menerapkan pola hidup sehat sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak tertular virus Covid-19.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mengkonsumsi makanan-makanan bergizi, seperti sayur mayur.

Alih-alih membeli sayuran yang ada di pasaran, masyarakat sebenarnya dapat berinovasi dalam menanam sayuran di rumah secara mandiri.
Selain dapat dikonsumsi  oleh keluarga, kegiatan ini juga dapat dijadikan ladang bisnis.
Program Studi Pendidikan membuat inovasi menanam sayuran di rumah dengan sistem hidroponik sumbu (wick) sederhana memanfaatkan barang bekas yang sudah tidak terpakai.

Kegiatan ini merupakan satu dari tiga program kerja yang dijalankan mahasiswa  Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.


Tiga program yang dilaksanakan selama ini adalah supporting pemahaman masyarakat mengenai pencegahan penularan Covid-19.

Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember).
Hisase (Hidroponik Sayur Sederhana).



  • Program kerja Hisase 

dilakukan untuk memberi bekal kepada masyarakat setempat agar dapat berinovasi dalam menanam sayuran sendiri secara sederhana di rumah.
Dalam menjalankan program ini memanfaatkan barang bekas sebagai media tanam hidroponik seperti kaleng bekas roti, sterofom bekas makanan, dan wakul atau besek yang sudah tidak terpakai.
Karena bidang ilmu ini tidak sejalan dengan program yang dilakukan,mempelajari terlebih dahulu cara-cara bercocok tanam sayur hidroponik sederhana yang bersumber pada internet dan YouTube.
Setelah dirasa memiliki bekal pengetahuan yang cukup, lalu membeli biji sayuran dan alat-alat yang dibutuhkan melalui toko online.

Sayuran yang ditanam dalam program ini diantaranya adalah selada, bayam, kangkung, caisim, sawi pagoda, dan pokcoy.
Kegiatan diawali dengan pembibitan benih selama 10 hari pada media rockwool, membuat nutrisi AB mix, dan pindah tanam ke instalasi hidroponik.

Adapun perawatan dilakukan setiap hari dengan mengecek kondisi air nutrisi dan menggantinya apabila sudah tidak memenuhi standar.
Respon warga dalam program ini sangat baik.

Seringkali menerima pertanyaan dan tanggapan yang beragam dari warga mengenai kegiatan menanam secara hidroponik ini.
Hal tersebut menunjukkan bahwa warga antusias dalam berinovasi dalam bidang pangan mandiri.

Untuk program supporting pemahaman masyarakat terhadap pencegahan penularan Covid-19, kita menyebarkan informasi mengenai protokol kesehatan serta tips-tips selama pandemi kepada warga melalui grup WhatsApp dan mencetaknya dalam bentuk poster yang ditempelkan di tempat-tempat umum.
Selain membagikan informasi,juga ada  membuat desinfektan sederhana berbahan dasar pembersih lantai dan air.
Desinfektan tersebut dibagikan kepada takmir masjid atau musholla di lingkungan sekitar.

Pemberian desinfektan tersebut diharapkan dapat mengedukasi warga khususnya takmir masjid untuk senantiasa memperhatikan kebersihan tempat umum mengingat warga sekitar masih melakukan ibadah di masjid.


  • Program terakhir adalah Budikdamber

 Yang pada dasarnya memiliki sama dengan Hisase yaitu sebagai sarana mengedukasi warga untuk menciptakan lumbung pangan mandiri.
Dalam menjalankan kegiatan ini, menyiapkan ember ukuran 80 liter, gelas plastik, arang, bibit kangkung, dan kawat bonsai.
Bibit ikan yang dipilih adalah ikan lele jenis Sangkuriang.

Pemilihan bibit tersebut berdasar saran warga karena dinilai memiliki ketahanan tinggi dan perawatan yang cukup mudah jika dibandingkan dengan ikan jenis lain.
Kegiatan ini juga menarik minat masyarakat setempat.
Terkadang menerima pertanyaan dari masyarakat melalui WhatsApp maupun yang secara langsung berkunjung untuk melihat di rumahnya.

Berharap, dari ketiga program Covid-19 Universitas Sebelas yang telah dijalankannya dari 15 Mei 2020 hingga 30 Juni 2020 dapat memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat setempat.
Masyarakat diharapkan mampu memahami dan menerapkan protokol kesehatan selama pandemi guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan memiliki bekal untuk berinovasi dalam menciptakan lumbung pangan mandiri di rumah masing-masing.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Arsip Blog

Postingan Terbaru