Walau kekinian bubble tea dapat berdampak buruk jika dikonsumsi secara berlebihan


99judiqq

99judiqq - Saat ini remaja senang mengonsumsi sesuatu yang sifatnya viral.
Seperti yang kita ketahui, bubble tea sedang trending dalam beberapa bulan terakhir.
Semua sibuk mencari mana yang paling enak tanpa memikirkan apa komposisi dari bubble tea itu sendiri  dan  dampak apa yang akan terjadi jika terlalu sering mengonsumsinya.

Bubble tea terbuat dari teh, susu, gula, dan boba alias Tapioca Pearl.
Tapioka yang menjadi bahan dasar bubble (boba) terlalu banyak menumpuk dan sulit dicerna usus.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jae Eun Min, David B.
Green dan Loan Kim, bubble tea memiliki kandungan gula sebesar 38 gram dan kalori sebanyak 299 kcal untuk setiap porsinya.
Bubble bukan hanya menyumbang tambahan kalori, tapi juga tidak menyumbang nutrisi sedikit pun.
Umumnya, bubble hanyalah karbohidrat, dan sedikit kandungan mineral dan vitamin tanpa serat.

Berikut beberapa dampak buruk akibat terlalu sering mengonsumsi bubble tea:



  • Kalori dan Gula Berlebihan


Bubble tea yang dipadu dengan susu memiliki kandungan gula tambahan seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa dan melezitosa.
Berdasarkan pendapat dari American Hearts Association, kebutuhan gula tambahan dalam tubuh tidak boleh lebih dari 150 kcal/hari untuk pria dan 100 kcal/hari untuk wanita.
Dengan takaran gelas bubble tea yang dijual di pasaran, kandungan gula dan kalori yang dihasilkan sangat tinggi dan melebihi batas normal.


  • Risiko Penyakit Jantung dan Asam Urat


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Caitlin Batt, et al, sering mengonsumsi minuman manis lebih dari 2 kali per hari, dapat meningkatkan risiko terkena asam urat sebesar 3,05 kali pada wanita dan pada pria sebesar 1,78 kali.
Hal ini karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi dan berlebihan dapat memicu terjadinya risiko penyakit jantung dan asam urat.


  • Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2


Adanya kandungan gula yang tinggi, menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
Insulin adalah hormon yang berfungsi  mengatur kadar glukosa dalam darah.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2.


  • Obesitas


Minum bubble tea berlebih juga dapat memicu meningkatnya deposit lemak dalam tubuh.
Meningkatnya kadar trigliserida dan kolesterol dapat menyebabkan terjadinya obesita.


  • Sebabkan Sembelit


Topping bubble tea terbuat dari pati sehingga sulit untuk dicerna oleh tubuh.
Bahkan juga di sejumlah gerai yang menjual minuman tersebut ada yang dengan sengaja menambahkan pengental dan pengawet ke adonan bubble.
Mengonsumsi bubble terlalu sering dapat menimbulkan sembelit.

Kisah Nyata

Seperti kisah yang satu ini, Seorang remaja asal Tiongkok sembelit selama 5 hari dan terus mengeluh sakit perut terus menerus hingga tidak bisa makan.
Remaja tersebut langsung menjalankan pemeriksaan Tomografi terkomputerisasi (CT) di perutnya.
Dalam pemeriksaan tersebut, dokter menemukan bayangan bola-bola hitam yang di perkirakan adalah boba yang tidak tercerna dalam jumlah yang besar.
Pemindaian CT menunjukkan boba di perut gadis ini lah yang menyebabkan dia sembelit selama lima hari.
Akhirnya dokter pun memberikan resep obat pencahar agar sembelitnya dapat mereda.

Dari kisah tersebut kita dapat mengambil hikmahnya, jangan terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang tinggi.
Karena akan berdampak buruk untuk kesehatan kita sendiri.
Karena dampaknya tidak akan terlihat saat sekarang, tetapi di masa yang akan datang.

Seperti yang telah diketahui, bila anda memesan bubble tea dalam ukuran yang besar (946 ml), ditambah dengan topping seperti jeli atau puding, maka kandungan gula akan menjadi semakin tinggi, yaitu sebanyak 250% pada pria dan 384% pada wanita.
Minuman dengan kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko asam urat dan penyakit jantung.

Dari data dan fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa, apapun yang berlebihan tidak akan baik.
Dan untuk meminimalisir dampak buruk tersebut, kita masih dapat mengonsumsi bubble tea, namun jangan menambahkan topping lain seperti boba, jeli, atau puding.
Boleh menambahkan tetapi hanya sesekali.
Dan dalam porsi yang kecil.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Label

Arsip Blog

Postingan Terbaru