99judiqq
99judiqq - Liburan Pandemi Corona siswa SD tidak kalah sibuk dibanding dengan siswa SMP, SMA bahkan mahasiswa.
Di SD pun siswa di berikan Pekerjaan Rumah (PR) yang banyak sekali melalui bahan latihan kalau dulu sering di sebut Lembar Kerja Siswa ( LKS).
Sebelum libur corona guru memberikan tanda tiap lembar untuk di kerjakan per hari selama liburan.
Hari pertama liburan anak- anak semangat sekali mengerjakan tugas yang di betikan guru , ada yang mengerjakan kelompok, ada yang ikut bimbel, dan ada pula yang dikerjakan orang tua.
Ketika corona belum seheboh penyebaran seperti sekarang ini mungkin orang tua masih tenang ketika anak mengerjakan di luar rumah berkelompok dengan teman- temannya.
Tetapi karena sudah harus social distancing kemudian orang tua meminta untuk dikerjakan sendiri di rumah.
Seperti yang di lakukan anak saya.
Setiap selesai sholat isya tugas dirumah menjadi guru dadakan tiba.
Itu bukan semudah yang kita bayangkan , apalagi si anak pasti lebih manja dan ketika orang tua yang mengajar atau membantu, si anak terasa menyepelekan dan semua harus ibu yang mengerjakan.
Dan ada saja alasan untuk malas mengerjakan.
Apa yang harus dilakukan?
Kalau cara yang saya terapkan adalah kita membalik biarkan anak menjadi guru dan kita menjadi murid.
Ana di beri waktu untuk membaca kemudian mempraktekan semua yang dia serap dengan cara menjelaskan seolah olah dia adalah guru dan kita adalah murid , ketika ada kekurangan dari penjelasannya kita biarkan dulu kemudian kita membuat pertanyaan pertanyaan ringan sebagai jawaban atas penjelasan anak yang kurang , kemudian anak di minta menjawab.
Kemudian setelah penjelasan materi selesai kita kasih tepuk tangan agar si anak merasa senang.
Kemudian saat mengerjakan soal kita biarkan dulu si anak mengerjakan , pasti akan ingat jawaban dari apa yang di jelaskan.
Ketika bertemu soal yang si anak tidak bisa menjawab.
Kita pancing kepada jawaban yang mendekati, walaupun kita sudah tahu tetapi jangan langsung menjawabnya.
Biarkan mereka berusaha sendiri.
Baru ketika tidak ada di materi kita bantu menjawabnya.
Karena ketika kita menjawab semua soal mungkin bisa tetapi bagaimana dengan si anak nanti, tidak ada yang membekas di pikiran mereka.
Walaupun kadang lupa tetapi setidaknya pernah mengerjakan dan pernah membaca materi tersebut.
Sehingga secara tidak langsung kita juga mengajarkan tentang kreativitas anak dan kemampuan menyerap pelajaran dan cara berfikir anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar