99judiqq
99judiqq - Hari Sabtu kemarin saya dan suami pergi untuk keperluan mengurus rumah mertua yang sedang dalam pengalihan dari penyewa lama ke penyewa baru.
Di jalanan sudah terlihat aktivitas masyarakat yang mulai menuju ke arah new normal.
Dibandingkan tiga minggu yang lalu ketika kami melintasi jalan tol ini, terlihat sangat lengang.
Bahkan bisa ngebut jika sedang berada di ruas tanpa batas kecepatan, bagi yang suka ngebut.
Jarak rumah kami ke mertua sekitar dua jam perjalanan, untuk menghemat waktu biasanya kami memilih melewati jalan tol.
Di sepanjang jalan tol yang biasa kami lintasi ini ada berbagai jembatan yang melintang, menghubungkan sisi kiri dan kanan jalan.
Salah satu jenis dari jembatan-jembatan tersebut adalah Wildbrücke, jembatan yang terlihat bukan seperti lintasan jalan raya ataupun jalan tol yang bertingkat.
Jalan tol sering dibangun menembus gunung atau membelah hutan, tempat yang dihuni tumbuhan dan hewan liar.
Pembangunan jalan yang kita butuhkan untuk memperlancar aktivitas hidup kita ini ternyata tanpa kita sadari mengganggu ketenangan hidup hewan dan tumbuhan di tempat tersebut.
Belakangan ini banyak kita baca, dengar dan lihat di berita, sejak masa karantina di saat pandemi, hewan-hewan liar bebas keluar dan menampakkan dirinya di tempat-tempat yang tidak biasa mereka datangi, termasuk di daerah perumahan warga.
Pada kenyataaannya di tengah kesunyian yang manusia ciptakan, hewan lebih leluasa bergerak.
Biasanya memasuki musim gugur hewan-hewan liar sering tiba-tiba menyeberang jalan.
Mereka keluar untuk mencari makanan karena hari sudah mulai gelap, mulai musim gugur matahari terbenam lebih cepat.
Di jalan raya, di luar pemukiman warga sering terlihat rambu dengan gambar hewan tertentu, agar pengendara waspada dengan hewan yang kemungkinan melintas.
Sedangkan di jalan tol yang kecepatan kendaraannya lebih tinggi tentu lebih berisiko bagi hewan liar.
Ratusan ribu satwa liar yang mati setiap tahunnya, seperti rusa, rubah, babi hutan, dan lainnya.
Untuk meminimalkan jumlah kecelakaan demi keselamatan pengemudi dan hewan tersebut maka salah satu caranya adalah membuat Wildbrücke.
Jembatan ini juga berguna untuk menjaga kelestarian aneka ragam hewan dan tumbuhan di habitatnya.
Wildbrücke berasal dari kata wild = liar, dan brücke = jembatan,
yaitu jembatan yang khusus dibuat untuk memudahkan satwa liar menyeberang dari sisi hutan satu ke sisi hutan lainnya, yang telah terbelah akibat pembangunan jalan.
Jembatan penyeberangan satwa liar pertama dibangun di negara Perancis pada sekitar tahun 1950.
Kemudian pembangunan jembatan ini dilakukan juga oleh negara-negara Eropa lainnya seperti Belanda, Swiss, Austria dan Jerman.
Hingga saat ini di Jerman terdapat 82 jembatan untuk satwa liar yang tersebar di seluruh negara bagian di negara ini.
Ada aturan-aturan yang harus dipenuhi untuk membangun Wildbrücke, agar jembatan bisa berfungsi sesuai tujuan yang telah direncanakan.
Lebar jembatan minimal adalah 50 meter, bahkan ada yang melebihi 80 meter, agar hewan-hewan yang memiliki ukuran tubuh lebih besar bisa melintasinya tanpa hambatan.
Untuk melindungi pandangan satwa-satwa liar dari hiruk pikuk lalu lintas di bawah jembatan yang akan mereka lewati, di sisi kiri kanan jembatan ditanami pagar pohon dan tanaman, di samping pagar permanen yang terbuat dari baja ataupun bahan lainnya.
Sedangkan area permukaan jembatan ditanami dengan berbagai pohon, rumput dan semak-semak, dibuat layaknya hutan alami.
Wildbrücke seperti ini juga sudah banyak dibangun di negara-negara seperti Australia, Kanada, Amerika Serikat dan banyak negara lainnya.
Mungkin di Indonesia juga sudah ada jembatan seperti ini.
Inilah salah satu cara untuk melindungi dan menjaga keharmonisan antar makhluk hidup dan lingkungannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar