99judiqq
99judiqq - Setiap orang tua pastilah ingin memberikan yang terbaik bagi sang buah hati.
Apapun kebutuhan dan kemauan si anak sebisa mungkin dicukupi oleh papa dan mama.
Namun, hal itu tak jarang menjadi boomerang bagi kedua orang tua.
Kebutuhan yang selalu dipenuhi dan kemauan yang tak pernah tak dituruti, justru menjadikan sang anak menjadi manja.
1. Cengeng
Inilah sifat adik sepupu saya yang paling saya benci.
Menangis seakan menjadi senjata andalannya di kala ia terkena masalah.
Mau benar ataupun salah, ia terbiasa dibela oleh kedua ortunya ketika ia menangis.
Walaupun terlihat biasa saja dan terkesan supaya sang anak cepat berhenti menangis, kecenderungan membela anak disaat ia salah maupun benar akan membentuk karakter anak menjadi orang yang cengeng.
Setidaknya hal tersebut lah yang sudah saya buktikan.
Ketika bertengkar memperebutkan sesuatu, adik sepupu saya selalu mendapatkan yang ia inginkan karena ia dibela semua orang.
Yang lebih menjengkelkan, terkadang malah saya yang dituduh tidak dewasa karena tidak ingin mengalah kepada sang adik.
Kalau logikanya seperti itu, mending saya menjadi anak kecil selamanya deh biar dapat semua yang saya inginkan.
2. Sombong
Lahir di keluarga yang serba ada dan kebutuhan yang selalu tercukupi, bisa membuat seorang anak menjadi congkak/sombong.
Ia bisa merasa bahwa dirinya lebih tinggi dari orang lain.
Ambil saja contoh PRT (Pembantu Rumah Tangga) di rumah saya yang terkadang membuat saya miris.
Kalimat yang dilontarkan sepupu saya yang masih berada di kelas 3 SD terdengar jelas sebagai kalimat perintah.
"Mbak, ambilin minum", "Mbak, ambilin makan", "Mbak, bersihin itu".
Ada yang aneh? tidak ada kata "tolong" di sela-sela ke-3 kalimat diatas.
Jujur sebagai seorang kakak sepupu, saya sangat menyayangkan sikap adik saya yang manganggap PRT di rumah adalah seseorang yang dapat disuruh-suruh karena sudah dibayar, tanpa meng-consider perasaan mereka.
3. Tidak Mandiri
Sikap tidak mandiri ini seringkali ditemui pada anak yang terbiasa dimanja, bahkan sudah menjadi stereotype di masyarakat bahwa anak yang manja adalah anak yang tidak mandiri.
Hal ini jelas mengacu pada tindakan orang tua yang one step ahead dalam memenuhi kebutuhan anaknya, sehingga tidak ada effort yang perlu dilakukan oleh sang anak.
Sikap yang memanjakan anak yang lantas membuat sang anak menjadi tidak mandiri, akan membuat dirinya sendiri kesulitan di masa depan.
Memasak, mencuci baju, mencuci piring, menyapu dan mengepel tak pernah dilakukan oleh anak yang dimanja orang tuanya.
Pada saat ia harus melalukan beberapa tugas simpel tersebut, si anak malah jadi kebingungan.
Kalau disangkutkan lagi ke adik sepupu saya, ya doi juga seperti itu.
Sudah ada 2 PRT yang siap mengerjakan semua pekerjaan rumah, jadi ia hanya bermain dan bermain saja sepanjang hari.
4. Mau Menang Sendiri
Duhh, kalau Kompasianer tinggal serumah dengan sepupu yang jauh lebih kecil, pasti sudah akrab dengan hal semacam ini.
Karena sudah terbiasa dimanja dan mendapatkan semua kemauannya, ia pun tak mau kalah dari orang lain.
Sifat mau menang sendiri ini pun dapat menjadi bibit sifat dengki/iri hati dikemudian hari, karena tidak senang kalau tidak memiliki yang orang lain punya.
Tidak usah jauh-jauh, saat bermain Game saja adik sepupu saya selalu iri dengan bundle yang saya punya untuk karakter saya.
Ia bahkan tak ragu untuk mengeluarkan uang (ayah) nya untuk dibelikan diamond di dalam game agar mendapat bundle yang sama dengan saya.
Ya wajar saja, ia belum tahu susahnya mencari uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar